Senin, 30 Mei 2011

PERCABANGAN PADA BATANG


Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae), misalnya jagung (Zea mays L.). Umumnya batang memperlihatkan percabangan, entah banyak entah sedikit

Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan, yaitu:
  1.      Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas. Karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.).
  2.      Percabangan simopodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila (Achras zapota L.).
  3.      Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang setiap kalai menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleicenia linearis clarke).
Cabang yang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokok lazimnya disebut dahan (rasmus), sedang cabang-cabang yang kecil dinamakan ranting (ramulus). Cabang-cabang pada suatu tumbuhan dapat bermacam-macam sifatnya, oleh sebab itu cabang-cabang dapat dibedakan seperti dibawah ini :


a.     Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing dapat terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang demikian ini dibedakan lagi dalam dua macam :
1.      Merayap di atas tanah, misalanya pada daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.) dan arbe (Fragraria vesca L.),
2.      Merayap di dalam tanah, misalnya teki (Cyperus rotundus L.), kentang (Solanum tuberosum L.).
b.   Wiwilan atau tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi (coffea sp) dan pohon coklat (Theobroma cacao L).
c.       Sirung panjang (Virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu sering disebut pula cabang yang mandul (steril).
d.      Sirung pendek (Virgula atau Virgula sucrescens), yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya merupakan pendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur (fertil).

Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu dengan batang pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka arah tumbuh cabang menjadi berlainan.
Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut :
a.       Tegak (fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya, miaslnya wiwilan pada kopi (Coffea sp).
b.      Condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 45o, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.),
c.       Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut sebesar kurang lebih 90oC, misalnya pada pohon randu (Ceiba pentandra Gaertn).
d.      Terkulai (decilinatus), jika cabang pada pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya lalu melengkung ke bawah, misalnya kopi robusta (Coffea robusta Lindl.),
e.       Bergantung (pendulus), cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya cabang-cabang tertentu pada Salix.




Mengenal soal batang, selain yang telah diuraikan di muka, ada bermacam-macam tumbuhan yang mempunyai pangkal batang di dalam tanah, yang dapat merupakan suatu alat untuk menahan kala yang buruk. Tumbuhan yang mempunyai batang yang demikian itu, dalam musim buruk, misalnya di daerah panas dalam musim kering (di daerah iklim sedang dalam musim dingin), bagian yang di atas tanah seringkali mati, tetapi bagian yang di dalam tanah tetap hidup, dan jika musim baik telah tiba, akan bertunas menghasilkan tumbuhan yang baru. Pangkal batang dalam tanah berguna untuk mengurangi kala yang buruk itu disebut: Caudex, terdapat misalnya pada valerian (Valeriana officinalis L), klembak (Rheum officinale B).

Dalam membicarakan perihal pangkal batang yang menjadi alat untuk mempertahankan kehidupan tumbuhan pada masa yang buruk, dapat diketahui bahwa batang tumbuhan mempunyai umur yang terbatas. Karena kalau batangnya mati, biasanya tumbuhannya pun mati, maka tumbuhan seringkali dibeda-bedakan menurut panjang atau pendek umurnya, yaitu dalam :

1.      Tumbuhan annual (annuus), yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari satu tahun sudah mati atau paling banyak dapat mencapai umur setahun. Dalam golongan ini termasuk bermacam-macam tanaman yang di dunia pertanian terkenal sebagai tanaman palawija, misalnya jagung (Zea mays L.), kedele (Soja max Piper), kacang tanah (Arachis hypogaea L.), dll. Untuk menunjukkan sifat ini, dalam buku-buku pelajaran dicantumkan tanda O di belakang nama tumbuhannya.
2.      Tumbuhan biennial (dua tahun) (biennis), yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun. Sifat ini sering ditunjukkan dengan tanda O atau O O, misalnya biet (Beta vulgaris L.), digitalis (Digitalis purpurea L.).
3.      Tumbuhan menahun atau tumbuhan keras, yaitu yang dapat mencapai umur sampai bertahun-tahun belum juga mati, bahkan ada yang dapat mencapai umur sampai ratusan tahun. Untuk golongan pohon-pohon dan semak-semak, sifat ini ditunjukkan dengan tanda planet Saturnus, yaitu tanda 21, sedang untuk tanda terna (herba) yang berumur panjang, sifat ini ditunjukkan dengan tanda planet Jupiter, yaitu tanda X. Terna yang berumur panjang biasanya mempunyai bagian di bawah tanah yang selalu hidup, walaupun bagiannya yang di atas tanah telah mati, misalnya: empon-empon (Zingiberaceae).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar