Senin, 30 Mei 2011

PENCEMARAN AIR


Pencemaran air merupakan suatu perubahan kondisi air di suatu tempat penampungan air akibat aktivitas manusia yang dapat menganggu kestabilan ekosistem. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti sampah organik yaitu ekskreta dan juga limbah industri dengan bermacam polutan pada air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan yang dibuang di sungai yang dapat menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air yang berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001). Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar.

Ciri-ciri pencemaran :
Beberapa indikator bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai berikut:
1.      Suhu. Terjadi perubahan suhu air sehingga dapat menganggu aktivitas organisme bahkan mematikan mikroorganisme dalam air.
2.      Nilai pH. Air normal yang memenuhi syarat untuk kehidupan mempunyai kisaran pH antara 6,5 – 7,5.
3.      Warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, dan tidak berbau. Jika air telah berbau diindikasikan air tersebut telah tercemar. Apabila air memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.
4.      Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk padat, sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.
5.      Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan dari limbah industri. Bila bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak menutup kemungkinan bahwa mikroba patogen ikut berkembangbiak pula.
6.      Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik efek langsung maupun efek tertunda.

Bahan pencemar yang terdapat dalam air yang tercemar:
  1. Pencemaran mikroorganisme dalam air
Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa dan parasit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus dan protozoa dan parasit sering mencemari air. 
  1. Pencemaran air oleh bahan inorganik nutrisi tanaman
Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman pangan yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi di lain pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau dan lautan.
  1. Pencemar bahan organik
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya. Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis dapat ditemukan dalam jumlah relatif sedikit pada permukaan air tanah untuk minum di Amerika dan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, gangguan kelahiran dan beberapa macam bentuk kanker pada hewan percobaan di laboratorium.
  1. Sedimen dan bahan tersuspensi.
Bahan partikel yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah dan bahan kimia inorganik dan organik menjadi bentuk bahan tersuspensi dalam air, sehingga bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air. Kebanyakan sungai dan daerah aliran sungai selalu membawa endapan lumpur yang disebabkan erosi alamiah dari pinggir sungai. Akan tetapi, kandungan sedimen yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air lainnya memperoleh makanan, mengurangi tanaman air melakukan fotosintesis, pakan ikan menjadi tertutup lumpur, insang ikan dan kerang tertutup oleh sedimen dan akan mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan senyawa logam
  1. Substansi radioaktif
Radioaktif yang terlarut dalam air akan dapat mengalami amplifikasi biologi (kadarnya berlipat) dalam system rantai pakan. Radiasi yang terionisasi dari isotop tersebut dapat menyebabkan mutasi DNA pada makhluk hidup sehingga mengakibatkan gangguan reproduksi, kanker, dan kerusakan genetik.

Dampak pencemaran :
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan dan sebagainya. Air limbah yang merupakan polutan mengandung penular dan racun. Penular berupa pathogen-ekskreta – virus, bakteri, protozoa, dan cacing penyebab penyakit – yang dalam jumlah yang berubah-ubah terdapat dalam semua limbah. Di Eropa, misalnya, air limbah rumah tangga sering mengandung sekitar 104 bakteri salmonella per liter, di Negara sedang berkembang jumlah dan keanekaragaman patogen jauh lebih besar. Air limbah, khususnya bila mengandung bagian limpahan limbah industri yang cukup berarti, dapat mengandung senyawa yang bersifat racun bagi manusia dan tumbuhan.

Tabel 1 Penyakit yang sering dijumpai pada orang penularannya melalui air oleh mikroorganisme
Jenis organisme
penyakit
pengaruh
Bakteri










Virus







Protozoa





Cacing

Tifoid



Kolera

Disentri

Enteritis


Hepatitis


Polio




Disentri amuba



Giardia

Schistosoma
Diare, muntah, pembesaran limpa, dan radang usus. Bila tidak segera diobati, penderita dapat mati (berakibat fatal)
Diare, muntah, dehidrasi, fatal.
Diare, banyak menjadi penyebab kematian bayi
Sakit perut yang hebat, mual, dan muntah.

Demam, sakit kepala, anoreksia, sakit perut, ikterus, dan hati bengkak
Demam, sakit kepala, tenggorokkan sakit, nyeri otot, lemah, tremor, kelumpuhan kaki tangan dan tubuh, fatal.

Diare, sakit kepala, sakit perut, dan demam. Bila tidak segera diobati terjadi borok di hati, fatal.
Diare, kejang perut dan lemah

Sakit perut, kulit kasar, anemia, dan gangguan kesehatan kronis.

Tabel 2. Beberapa bentuk bahan pencemar dan penyakit yang ditimbulkan
Bahan pencemar
Lokasi pencemaran pada umumnya
Akibat terutama pada individu/ masyarakat
Sulfur dioksida (SO2)
Carbon monoksida (CO)
Carbon dioksida (CO2)
Nitrogen oksida (NO2)
Debu (particle)
Timbal (Pb)
Arsen (As)
Mercury (Hg)
Flour (F)
Nitrat (NO3)
Cyanida (CN)
Selenium (Se)
Chromium(Cr)
Cadmium (Cd)
Barium (Ba)
Bahan radio aktif
Bahan biologis (kuman pathogen)
Udara
Udara
Udara
Udara
Udara
Udara-air
Air
Air
Air
Air
Air-udara
Air
Air
Air
Air
Air-tanah
Air-udara-tanah
Bronchitis-allergi-mutasi sel
Gangguan proses pernapasan
Green-house effect
Iritasi dan mutasi sel
Bronchitis
Kerusakan organ viscera
Kerusakan organ viscera dan otot
Kelumpuhan saraf
Flourosis
Methaemoglobinaemia
Gangguan metabolism dalam sel
Keracunan
Keracunan
Keracunan
Keracunan
Mutasi sel
Penyakit infeksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar