Pencemaran air merupakan suatu perubahan
kondisi air di suatu tempat penampungan air akibat aktivitas manusia yang dapat
menganggu kestabilan ekosistem. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai
hal seperti sampah organik yaitu ekskreta dan juga limbah industri dengan
bermacam polutan pada air limbahnya seperti logam berat, toksin organik,
minyak, nutrien dan padatan yang dibuang di sungai yang dapat menyebabkan berkurangnya
kandungan oksigen terlarut dalam air yang berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
Definisi pencemaran air mengacu pada
definisi lingkungan hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup
yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air,
pencemaran air didefinisikan sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam
air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya”
(Pasal 1, angka 2). Definisi pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai
makna pokoknya menjadi 3 (tga) aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau
pelaku dan aspek akibat (Setiawan, 2001). Berdasarkan definisi pencemaran air,
penyebab terjadinya pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi
atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar.
Ciri-ciri pencemaran :
Beberapa indikator bahwa air sungai
telah tercemar adalah sebagai berikut:
1. Suhu. Terjadi perubahan suhu air
sehingga dapat menganggu aktivitas organisme bahkan mematikan mikroorganisme
dalam air.
2. Nilai pH. Air normal yang memenuhi
syarat untuk kehidupan mempunyai kisaran pH antara 6,5 – 7,5.
3. Warna, bau dan rasa air. Air dalam
keadaan normal dan bersih pada umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak
bening dan jernih, dan tidak berbau. Jika air telah berbau diindikasikan air
tersebut telah tercemar. Apabila air memiliki rasa berarti telah terjadi
penambahan material pada air dan mengubah konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan
terlarut. Bahan buangan yang berbentuk padat, sebelum sampai ke dasar sungai
akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga menghalangi masuknya sinar
matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh
mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis.
5. Adanya mikroorganisme.
Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan dari limbah
industri. Bila bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak, maka
mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada perkembangbiakan mikroorganisme
ini tidak menutup kemungkinan bahwa mikroba patogen ikut berkembangbiak pula.
6. Meningkatnya radioaktivitas air
lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat menyebabkan berbagai
macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik efek
langsung maupun efek tertunda.
Bahan
pencemar yang terdapat dalam air yang tercemar:
- Pencemaran mikroorganisme
dalam air
Berbagai kuman
penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa dan
parasit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus dan protozoa dan parasit
sering mencemari air.
- Pencemaran
air oleh bahan inorganik nutrisi tanaman
Penggunaan pupuk
nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara
meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman pangan yang tinggi
sehingga menguntungkan petani. Tetapi di lain pihak, nitrat dan fosfat dapat
mencemari sungai, danau dan lautan.
- Pencemar
bahan organik
Bahan kimia
organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan
masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat
menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya. Lebih dari 700
bahan kimia organik sintetis dapat ditemukan dalam jumlah relatif sedikit pada
permukaan air tanah untuk minum di Amerika dan dapat menyebabkan gangguan pada
ginjal, gangguan kelahiran dan beberapa macam bentuk kanker pada hewan
percobaan di laboratorium.
- Sedimen
dan bahan tersuspensi.
Bahan partikel
yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah dan bahan kimia inorganik dan
organik menjadi bentuk bahan tersuspensi dalam air, sehingga bahan tersebut
menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air. Kebanyakan sungai dan daerah
aliran sungai selalu membawa endapan lumpur yang disebabkan erosi alamiah dari
pinggir sungai. Akan tetapi, kandungan sedimen yang terlarut pada hampir semua
sungai meningkat terus karena erosi dari tanah pertanian, kehutanan,
konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi menyebabkan kekeruhan
dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan organisme air lainnya
memperoleh makanan, mengurangi tanaman air melakukan fotosintesis, pakan ikan
menjadi tertutup lumpur, insang ikan dan kerang tertutup oleh sedimen dan akan
mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan senyawa logam
- Substansi
radioaktif
Radioaktif yang
terlarut dalam air akan dapat mengalami amplifikasi biologi (kadarnya berlipat)
dalam system rantai pakan. Radiasi yang terionisasi dari isotop tersebut dapat
menyebabkan mutasi DNA pada makhluk hidup sehingga mengakibatkan gangguan
reproduksi, kanker, dan kerusakan genetik.
Dampak
pencemaran :
Pencemaran air berdampak luas, misalnya
dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan dan sebagainya. Air
limbah yang merupakan polutan mengandung penular dan racun. Penular berupa
pathogen-ekskreta – virus, bakteri, protozoa, dan cacing penyebab penyakit –
yang dalam jumlah yang berubah-ubah terdapat dalam semua limbah. Di Eropa,
misalnya, air limbah rumah tangga sering mengandung sekitar 104
bakteri salmonella per liter, di Negara sedang berkembang jumlah dan keanekaragaman
patogen jauh lebih besar. Air limbah, khususnya bila mengandung bagian limpahan
limbah industri yang cukup berarti, dapat mengandung senyawa yang bersifat
racun bagi manusia dan tumbuhan.
Tabel 1
Penyakit yang sering dijumpai pada orang penularannya melalui air oleh
mikroorganisme
Jenis organisme
|
penyakit
|
pengaruh
|
Bakteri
Virus
Protozoa
Cacing
|
Tifoid
Kolera
Disentri
Enteritis
Hepatitis
Polio
Disentri amuba
Giardia
Schistosoma
|
Diare,
muntah, pembesaran limpa, dan radang usus. Bila tidak segera diobati,
penderita dapat mati (berakibat fatal)
Diare,
muntah, dehidrasi, fatal.
Diare,
banyak menjadi penyebab kematian bayi
Sakit
perut yang hebat, mual, dan muntah.
Demam,
sakit kepala, anoreksia, sakit perut, ikterus, dan hati bengkak
Demam,
sakit kepala, tenggorokkan sakit, nyeri otot, lemah, tremor, kelumpuhan kaki
tangan dan tubuh, fatal.
Diare,
sakit kepala, sakit perut, dan demam. Bila tidak segera diobati terjadi borok
di hati, fatal.
Diare,
kejang perut dan lemah
Sakit
perut, kulit kasar, anemia, dan gangguan kesehatan kronis.
|
Tabel 2. Beberapa
bentuk bahan pencemar dan penyakit yang ditimbulkan
Bahan pencemar
|
Lokasi pencemaran
pada umumnya
|
Akibat terutama pada
individu/ masyarakat
|
Sulfur dioksida (SO2)
Carbon monoksida (CO)
Carbon dioksida (CO2)
Nitrogen oksida (NO2)
Debu (particle)
Timbal (Pb)
Arsen (As)
Mercury (Hg)
Flour (F)
Nitrat (NO3)
Cyanida (CN)
Selenium (Se)
Chromium(Cr)
Cadmium (Cd)
Barium (Ba)
Bahan radio aktif
Bahan biologis (kuman pathogen)
|
Udara
Udara
Udara
Udara
Udara
Udara-air
Air
Air
Air
Air
Air-udara
Air
Air
Air
Air
Air-tanah
Air-udara-tanah
|
Bronchitis-allergi-mutasi sel
Gangguan proses pernapasan
Green-house effect
Iritasi dan mutasi sel
Bronchitis
Kerusakan organ viscera
Kerusakan organ viscera dan otot
Kelumpuhan saraf
Flourosis
Methaemoglobinaemia
Gangguan metabolism dalam sel
Keracunan
Keracunan
Keracunan
Keracunan
Mutasi sel
Penyakit infeksi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar