Jumat, 25 Februari 2011

Termodinamika


         Dalam percakapan sehari-hari, seringkali kata panas dan suhu tinggi digunakan drngan cara yang kurang tepat. Bila suatu panci “panas” disentuh, maka energi panas mengalir ke tangan karena panci lebih “panas” dari tangan. Namun bila es yang disentuh maka panas mengalir dari tangan ke es. Arah perambatan energi dalam hal ini selalu dari benda yang lebih “panas” ke benda yang lebih “dingin”. Besaran yang menyatakan panas atau dinginnya suatu benda yaitu suhu. Energi termis yang mengalir dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan suhu ini disebut panas.
                       
        Termodinamika membicarakan jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah suatu sistem dari keadaan setimbang termis tertentu menjadi keadaan setimbang termis lain. Dapat diambil contoh, suatu baja panas yang dicelupkan ke dalam air. Dengan konsep termodinamika dapat diramalkan suhu kesetimbangan(suhu akhir) sistem baja dan air tersebut; namun dalam air termodinamika tidak dipersoalkan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesetimbangan itu. Juga tidak dipersoalkan di sini perubahan suhu baja itu dari saat ke saat melainkan perpindahan panaslah yang berusaha menjawab persoalan ini. Perpindahan panas yang dapat menghitung waktu yang dibutuhkan tadi dan juga dapat memberi informasi masalah suhu baja atau air dari saat ke saat
            
         Jadi dapat disimpulkan termodinamika berhubungan dengan keadaan-keadaan akhir suatu proses tetapi tidak berbicara rincian proses itu sendiri. Situasi dimana prinsip energi dibutuhkan, menggunakan prinsip termodinamika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar